Dalam bekerja, tentu kamu perlu memperhatikan adanya budaya kerja di tempat bekerja. Budaya kerja 5R merupakan salah satu budaya kerja yang terdapat di dunia kerja maupun industri. Penerapan budaya kerja juga dapat berpengaruh terhadap kinerja dan performa pekerja maupun perusahaan.
Budaya kerja adalah salah satu aspek yang harus kamu pahami sebelum memulai karir di suatu tempat kerja. Bekerja di tempat kerja yang memiliki budaya kerja sehat dan positif adalah keinginan dari seluruh karyawan atau pekerja. Sebab, budaya kerja memiliki kaitan yang erat terhadap dampak produktivitas dari perusahaan.
Sudahkah kamu mengetahui apa itu budaya kerja 5R? dan bagaimana penerapan budaya kerja 5R di dunia kerja? Pada kesempatan kali ini, Mba Lumina akan menjelaskan terkait budaya kerja 5R yang dapat bermanfaat untuk kamu di dunia kerja. Yuk langsung saja simak penjelasannya dibawah ini ya!
Baca juga: Budaya Kerja: Pengertian, Jenis, dan Manfaat
Budaya Kerja 5R
Prinsip 5R diambil dari prinsip 5S yang berasal dari Jepang yaitu Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), dan Shikute (Rajin). Kelima prinsip ini bersinergi satu dengan lainnya sehingga menciptakan budaya kerja yang aman, nyaman, produktif, dan sehat untuk pekerja maupun perusahaan.
Selain prinsip 5R atau 5S, terdapat juga filosofi kaizen yang berasal dari Jepang. Kamu bisa pelajari terkait kaizen pada artikel Mengenal Kaizen, Filosofi Jepang yang Bisa Kamu Terapkan Untuk Bekerja
Penerapan budaya kerja 5R dalam penerapannya dapat bermanfaat dalam menghindari pemborosan yang seringkali terjadi secara tidak disadari bagi perusahaan. Menurut Takashi Osada budaya kerja 5R adalah prinsip manajemen yang merupakan barometer yang dapat menunjukan bagaimana perusahaan dikelola dan merupakan tolak ukur bagaimana partisipasi para pekerja secara total
5R adalah suatu metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang berasal dari Jepang yang dikenal dengan 5S yang digunakan oleh manajemen dalam usaha memelihara ketertiban, efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus meningkatan kinerja perusahaan secara menyeluruh.Penamaannya berbeda-beda, Di Jepang menggunakan istilah 5S, sedangkan di Amerika dan Eropa dikenal dengan 5C
Budaya kerja 5R secara lebih rinci dijelaskan sebagai berikut.
Ringkas
Prinsip budaya kerja 5R yang pertama adalah ringkas (seiri). Dalam prinsip budaya kerja secara ringkas kamu diminta untuk dapat melakukan Pemisahan barang dalam kategori diperlukan dan harus disingkirkan, pemilihan barang yang masih bisa digunakan dan yang rusak, dan pengkategorian barang yang sering digunakan dan yang jarang.
Melalui prinsip budaya kerja ringkas, kamu dapat mengetahui jumlah barang yang ada sehingga dapat terhindar dari kelebihan barang yang dapat memenuhi tempat kerja.
Baca juga: Kecerdasan Interpersonal: Manfaat dan Cara Melatihnya
Rapi
Prinsip kedua ialah Seiton atau Rapi. Pada prinsip ini yang ditekankan adalah bagaimana cara Anda meletakan barang barang dan mudah untuk mendapatkannya kembali saat diperlukan. Dalam prinsip rapi ini, kamu perlu memperhatikan hal sebagai berikut.
- Bagaimana menata barang-barang berdasarkan alur pekerjaan.
- Bagaimana menata berdasarkan frekuensi penggunaan, fungsi dan batas waktu digunakan.
- Bagaimana melakukan pengendalian secara visual agar semua barang dapat mudah ditemukan, teratur, dan selalu ditempatnya.
Dari prinsip rapi ini, dapat memberikan manfaat seperti menciptakan lingkungan kerja yang tertata sehingga dapat memudahkan dan meningkatkan ketepatan bekerja.
Resik
Prinsip budaya kerja 5R yang selanjutnya adalah resik (seiso). Prinsip ini memberikan pengarahan bagaimana cara menjaga kebersihan di tempat kerja. Karena dengan melakukan pembersihan secara teratur, hal ini sekaligus mencakup pengecekan untuk setiap alat-alat kerja.
Prinsip ini dapat membantu kamu untuk melakukan tindakan pencegahan atas kecelakaan kerja akibat kelalaian alat kerja. Berikut adalah hal yang mencakup prinsip resik.
- Melakukan pembersihan tempat kerja dari segala debu dan sampah secara rutin.
- Menyediakan fasilitas kebersihan di tempat kerja.
- Meminimalisir faktor-faktor yang membebabkan kantor menjadi kotor dan penuh sampah.
- Melakukan maintenance terhadap alat atau barang di kantor yang sudah usang maupun rusak.
Rawat
Prinsip budaya kerja 5R yang keempat adalah rawat (seiketsu). Prinsip ini memiliki dasar yakni bagaimana mempertahankan ketiga prinsip yang telah ada sebelumnya (ringkas, rapi, dan resik).
Prinsip ini juga dapat membantu kamu dalam merasakan manfaat dari keseluruhan prinsip yang kamu terapkan sebelumnya.
Rajin
Prinsip yang terakhir atau yang kelima adalah Shitsuke atau Rajin. Tujuan dari prinsip ini adalah untuk membentuk keseluruhan prinsip yang telah kita bahas sebelumnya menjadi sebuah kebiasaan.
Dengan membentuk kebiasaan baru dari semua prinsip-prinsip ini akan meningkatkan pencapaian dan kebiasaan positif di lingkungan kerja. Manfaatnya adalah setiap pekerja atau elemen di perusahaan dapat menjadi lebih disiplin dan melekatkan prinsip 5R sebagai budaya kerja.
Baca juga: Pahami Sikap dan Karakter Ambisius di Dunia Kerja
Penerapan Budaya Kerja 5R
Meski sederhana dan murah, kunci implementasinya adalah komitmen dan kepedulian kita terhadap lingkungan. Komitmen tentunya berkaitan dengan kepemimpinan, Komitmen tertulis dari manajemen. Sebelum menerapkan 5R, yang terpenting adalah komitmen yang kuat dari pimpinan yang tinggi. Tanpa komitmen tertulis, akan sulit untuk dilaksanakan.
Menetapkan struktur organisasi untuk melaksanakan 5R. Keterlibatan pejabat struktural dan pegawai. Struktur organisasi harus benar-benar dibuat dengan mendistribusikan tugas dalam tim. Sosialisasi 5 rupiah untuk seluruh karyawan. Perlu sosialisasi secara berkala agar seluruh karyawan dapat mendukung kegiatan 5R.
Baca juga: Attitude: Pengertian dan Tips Menjaganya di Dunia Kerja
“Lumina menyediakan puluhan ribu informasi lowongan pekerjaan lengkap di seluruh Indonesia yang selalu update. Yuk, install aplikasinya dan daftar Lumina sekarang juga!”