Mengenal Key Performance Indicator (KPI) dan Penerapannya di Perusahaan

KPI adalah sistem manajemen kinerja yang umumnya dijadikan tolak ukur penilaian hasil kerja di perusahaan. Manajemen dan evaluasi merupakan hal penting dalam rencana kerja agar suatu organisasi atau perusahaan dapat melaksanakan kegiatannya hingga akhir dengan lancar dan mencapai tujuan.

Salah satu penerapan dari manajemen dan evaluasi yang sering digunakan adalah KPI atau Key Performance Indicator itu sendiri. Sistem manajemen kinerja berisi KPI atau indikator kinerja utama ini mewakili kinerja semua bagian organisasi dan keterkaitan antara bagian-bagian tersebut.

Namun, KPI tidak hanya digunakan hanya sebagai list saja loh Warga Lumina. Tapi juga harus diperhatikan keterkaitan antara bagian bagian yang mewakili kinerja semua bagian organisasi. Sudahkah kamu mengetahui apa itu KPI? Pada kesempatan kali ini, Mba Lumina akan menjelaskan tentang KPI, yuk simak selengkapnya berikut ini ya!

Baca juga: Sudah Tahu Mekanisme Bonus Karyawan Belum? Cek Di sini!

Apa Itu KPI

KPI (Source: Freepik)

KPI merupakan singkatan dari Key Performance Indicator. KPI adalah  alat ukur yang menggambarkan efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya, sehingga umumnya perusahaan menggunakan KPI untuk mengukur kesuksesan pencapaian target mereka.

Dalam penerapannya, KPI memiliki ciri-ciri yang dapat dilihat sebagai berikut:

  • Ukuran yang sering digunakan (Regular measurements)
  • Ukuran Non-financial
  • Ukuran yang diketahui oleh manajemen
  • Semua pihak dalam organisasi sudah mengerti dan memahami KPI
  • Tanggung jawab kepada tim dan individu
  • Memiliki efek yang sangat signifikan dan komprehensif
  • Memiliki efek yang lebih positif

Selain itu, terdapat juga definisi dari KPI menurut para ahli. Salah satunya dalah menurut Banerjee dan Biotik (2012), yakni KPI adalah terukur, indikator kuantitatif yang digunakan untuk menilai kinerja organisasi untuk mencapai tujuannya. KPI juga digunakan untuk mengidentifikasi tujuan yang terukur,  dan merujuk pada dukungan untuk tren dan keputusan.

Istilah KPI umumnya digunakan dalam konteks bisnis, sehingga tidak semua orang memahami arti nama tersebut. Indikator kinerja utama yang disingkat KPI dalam istilah bahasa Inggris, adalah indikator (kunci) penting untuk mengkonfirmasi kemajuan hasil yang diinginkan. Indikator kinerja ini dapat diukur setiap hari, mingguan, setiap bulan sehingga dapat jadi dipertimbangkan oleh manajemen.

Baca juga: Manajemen Proyek: Definisi, Tujuan, dan Tahapan

Jenis Jenis KPI

KPI (Source: Freepik)

KPI Finansial

Di dunia bisnis, finansial merupakan komponen utama yang dapat menunjukan bahwa bisnis yang kamu jalani meningkat atau menurun. Oleh karena itu, KPI finansial penting digunakan dalam hal ini. 

Segala hal yang dipegang oleh finansial, seperti arus kas, hutang, penghasilan bersih, pendapatan, pengeluaran, biaya operasional dan lainnya wajib dicantumkan. Hal ini bertujuan agar kamu dapat mengambil keputusan berdasarkan perkembangan yang telah terjadi beberapa bulan kebelakang.

Contoh dari KPI finansial adalah KPI Laba Kotor, KPI Laba Bersih, KPI Marjin Laba Kotor, KPI Marjin Laba Bersih, dan KPI Rasio Lancar.

Baca juga: Staff Administrasi: Tugas, Peranan, dan Gaji yang Harus Diketahui

KPI Non Finansial

KPI Non-Financial adalah jenis KPI yang bentuknya tidak secara langsung dapat memengaruhi keuangan suatu perusahaan. Contoh KPI Non-Finansial yang biasanya ada di perusahaan adalah seperti ini:

  • Manpower Turnover tentang Perputaran Tenaga Kerja
  • Customer Satisfaction metricstentang Matriks Kepuasan Pelanggan
  • Repeat Customer to New Customer Ratio tentang Rasio Pelanggan Berulang terhadap Pelanggan Baru
  • Market Share tentang Pangsa Pasar

Implementasi KPI di Perusahaan

KPI (Source: Freepik)

Terdapat 4 kriteria dasar yang harus dipenuhi sebelum suatu organisasi dapat menyatakan bahwa mereka telah mengimplementasikan KPI ke dalam aktivitas operasional, yaitu:

  • Kolaborasi antara karyawan, tim, supplier dan pelanggan
  • Desentralisasi dari level manajemen sampai level operasional
  • Integrasi atau keterkaitan antara ukuran, laporan dan tindakan
  • Hubungan KPI dan strategi

Untuk mengimplementasikan KPI, membutuhkan suatu proses sistem yang saling terkait, baik itu dari lingkungan organisasi sendiri seperti karyawan, manajer, pemegang saham dan dari pihak-pihak luar seperti pelanggan dan supplier.

Begitu juga laporan yang harus tepat waktu, efisien, dan fokus terhadap peningkatan pengambilan keputusan. Ketika mengimplementasikan KPI, hal yang penting adalah mendefinisikan hasil/tujuan dari masing-masing KPI.

Baca juga: Budaya Kerja: Pengertian, Jenis, dan Manfaat

Cara Menerapkan KPI

KPI (Source: Freepik)

Saat menerapkan KPI,  penting untuk menentukan hasil atau tujuan dari setiap KPI. Saat menerapkan KPI, ada cara untuk merencanakan  tujuan yang menggabungkan beberapa kriteria yang disebut SMART (konkret, terukur, dapat dicapai, realistis, peka waktu), atau dijelaskan sebagai berikut.

  • Specific merupakan goals atau hasil yang jelas dan spesifik, tanpa tujuan umum atau hasil yang  diharapkan. Ketika suatu tujuan atau hasil jelas dan spesifik, sangat mudah untuk mengetahui kapan tujuan/hasil itu tercapai.
  • Measurable diartikan sebagai tujuan atau hasil yang harus terukur baik kualitas maupun kuantitas. Ini dapat diatur dalam kaitannya dengan kinerja standar atau harapan kinerja.
  • Achievable artinya dapat dicapai, tetapi perlu dinyatakan sebagai tantangan, sehingga mendorong organisasi untuk mencapai hasil atau tujuannya.
  • Realistis adalah menciptakan ide-ide yang harus realistis dan berorientasi pada hasil, serta mencapai hasil atau tujuan.
  • Time Sensitive adalah setiap hasil atau tujuan memiliki batas waktu berapa lama dapat dicapai. Fakta bahwa  suatu tujuan atau hasil memerlukan batas waktu memudahkan untuk mengukur peningkatan tujuan atau hasil selanjutnya.

Baca juga: Attitude: Pengertian dan Tips Menjaganya di Dunia Kerja

“Biar mudah mencari lowongan pekerjaan, Yuk download Aplikasi Lumina sekarang juga!”

Leave a Comment