Mengenal Story Telling: Definisi, Fungsi, dan Cara Melakukannya

Story telling adalah istilah yang tentunya pasti sudah tidak asing lagi ditelinga Warga Lumina. Sebagian dari kamu pasti pernah bercerita di depan orang banyak, baik itu dengan suara, gambar, atau kata kata. Kegiatan bercerita ini sebenarnya telah diterapkan sejak kecil, contohnya adalah ketika menceritakan perkenalan diri dan informasi diri kepada teman.

Saat ini, ketika melakukan kegiatan sehari hari khususnya memasuki dunia kerja, story telling juga merupakan unsur penting yang harus digunakan. Story telling mengacu kepada kemampuan seseorang untuk membawakan cerita kepada pendengar. Namun, kemampuan story telling tidak hanya berguna dalam membawakan cerita namun juga dapat memikat perhatian customer atau layanan serta produk perusahaan.

Lantas, sebelum membicarakan story telling lebih lanjut, sudahkah kamu mengetahui apa itu story telling? dan apa saja manfaat serta tips untuk melakukan story telling? Untuk kamu yang penasaran, Mba Lumina akan menjelaskannya secara rinci pada artikel ini. Yuk langsung saja simak penjelasannya berikut ini ya!

Baca juga: Tips dan Trik Mengembangkan Komunikasi Non Verbal yang Perlu Kamu Ketahui

Apa Itu Story Telling

Story Telling (Source: Freepik)

Story telling atau bercerita tidak hanya sekedar menceritakan kisah dan mendongeng. Story telling merupakan cara atau alat yang dapat digunakan untuk menarik perhatian dari pendengar. Story telling sendiri memiliki arti sebagai proses menggabungkan fakta dan cerita untuk disampaikan kepada pengguna supaya mereka semakin tertarik dengan apa yang kita tawarkan.

Story telling juga memiliki makna sebagai suatu kegiatan atau aktivitas untuk menyampaikan sebuah cerita. Sementara itu, seseorang yang menjalani kegiatan storytelling disebut dengan istilah storyteller yang dalam bahasa Indonesia berarti pencerita. Oleh sebab itu, seorang story teller pasti memiliki kemampuan storytelling yang sangat baik.

Sebelum teknologi berkembang seperti saat ini, story telling umum dilakukan dengan melalui lisan saja. Namun seiring berkembangnya zaman, saat ini story telling juga ikut berkembang dan dapat dilakukan melalui berbagai media dan alat. 

Story telling adalah unsur penghias bagi penjelasan atau narasi yang disajiikan oleh story teller atau perusahaan, terhadap produk dan layanan yang diberikan kepada customer. Sebagai contoh, kamu adalah seorang copywriter di salah satu perusahaan, kemudian hendak menjelaskan produk yang akan kamu tawarkan.

Baca juga: Kecerdasan Interpersonal: Manfaat dan Cara Melatihnya

Manfaat Story Telling

Story Telling (Source: Freepik)

Terdapat beberapa manfaat dari story telling. Berikut adalah manfaat dan alasan mengapa story telling itu penting untuk kamu terapkan di dunia kerja.

Baca juga: Attitude: Pengertian dan Tips Menjaganya di Dunia Kerja

Menghubungkan Kamu Dengan Audiens

Story telling juga dikenal sebagai kemampuan dalam menyatukan koneksi atau membangun koneksi yang lebih kuat dengan orang lain. Penggunaan story telling kepada audens dapat membuat mereka merasakan empati dan menarik perhatian lebih kepada produk atau layanan yang kamu tawarkan.

Empati dan perhatian tersebut kemudian dapat menimbulkan rasa penasaran, sehingga mereka memiliki peluang yang lebih besar untuk menjadi pelanggan dari produk atau layananmu.

Cara Kuat Menyampaikan Pesan

Manfaat lain dari story telling selain dari membangun koneksi dengan audiens adalah dapat menjadi cara yang kuat untuk menyampaikan pesan ke audiens. Ketika pesanmu sampai ke audiens yang tepat, mereka akan tertarik untuk mengecek bahkan membeli produk atau layanan yang ditawarkan.

Bersifat Persuasif

torytelling yang baik dapat mendorong audiens melakukan suatu tindakan berdasarkan pesan moral yang terkandung di dalamnya. Pesan moral ini akan memotivasi audiens untuk melakukan tindakan tertentu berdasarkan rasa empati setelah melihat storytelling tersebut.

Sehingga, jangan lupa untuk memasukkan CTA atau call to action dalam storytelling untuk semakin mendorong audien melakukan sesuatu berdasarkan keinginanmu.

Membuat Konten Lebih Menarik

Konten yang kamu miliki akan lebih menarik jika kamu menggunakan story telling. Unsur bercerita yang ada didalam story telling dapat menyentuh emosi dan perhatian lebih dari tiap customer. Sehingga, Konten yang kamu miliki lebih berpotensi untuk menjadi lebih dikenal serta meningkatkan awareness serta engagement terhadap produk atau layananmu.

Mudah Diingat

Manfaat lain dari storytelling adalah mudah diingat oleh audiens. Ketika audiens dihadapkan pada suatu cerita menarik dan menghibur, mereka cenderung akan mengingatnya. Hal ini wajar karena otak manusia menyukai cerita. Tidak hanya itu, cerita pun akan lebih mudah diingat ketimbang fakta. Sehingga, fokuskan storytelling-mu ke pesan penting yang ingin disampaikan brand. 

Cara Melakukan Story Telling

Story Telling (Source: Freepik)

Berikut adalah cara untuk melakukan story telling.

Baca juga: Pahami Sikap dan Karakter Ambisius di Dunia Kerja

1. Perhatikan Audiens

Kamu perlu mengenal dan memperhatikan audiens sebelum melakukan story telling. Story telling yang baik dan tepat adalah story telling yang dapat menarik perhatian dan minat audiens dengan cara yang menarik.

Kamu dapat terlebih dahulu melakukan riset target pasar dan menentukan audiens secara lebih jauh agar kamu dapat mengetahui bagaimana cara menyampaikan pesan yang sesuai dengan persona audiens.

2. Menentukan Pesan

Penting untuk menentukan pesan inti dalam cerita yang akan kamu sampaikan. Pasalnya, apabila terlalu panjang audiens juga akan merasa bosan. Sebaiknya, ringkas waktu dan kata-kata serta tentukan pesan inti yang ingin disampaikan.

3. Tambahkan CTA

CTA atau call to action merupakan ajakan terhadap audiens untuk melakukan hal yang kamu inginkan. Kamu perlu membuat CTA yang menarik dan persuasif agar pembaca atau audiens tertarik untuk melakukannya.

“Biar mudah mencari lowongan pekerjaan, Yuk download Aplikasi Lumina sekarang juga!”

Leave a Comment