PDCA: Ketahui Tahapan dan Pro-Kontranya!

PDCA adalah salah satu model manajemen yang terkenal digunakan untuk maksud membantu perusahaan agar bisa berkembang bisnisnya. Selain itu, perusahaan juga menggunakan framework mode ini untuk memperbaiki atau merubah usaha dari bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Oleh karena itu, ada baiknya kamu memahami PDCA terutama jika kamu mengincar pekerjaan di bidang manajemen.

Daftar Lumina sekarang juga dan dapatkan informasi lowongan kerja terbaru setiap harinya!

Pada artikel ini, Mba Lumina sudah merangkum beberapa informasi penting yang wajib kamu pahami di bidang manajemen yaitu PDCA. Kamu akan menemukan serangkaian penjelasan informatif seputar definisi, tahapan, dan contoh PDCA yang harus kamu ketahui. Simak penjelasannya di bawah ini!

Baca juga: Kenali CIri-Ciri, Kelebihan, dan Kekurangan Gaya Kepemimpinan Otoriter!

Apa Itu PDCA?

Model PDCA
Source: pixabay.com

PDCA merupakan singkatan dari Plan-Do-Check-Act. Pada dasarnya, PDCA merupakan pendekatan empat tahap berkelanjutan yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan layanan, produk, dan proses yang ada di dalam manajemen bisnis mereka. 

Model PDCA pertama kali diperkenalkan oleh Fisikawan Amerika bernama Walter Andrew Shewhart pada tahun 1920-an. Kemudian, model ini dipopulerkan oleh William Edwards Deming pada tahun 1950-an. Selanjutnya, teori ini dikenal sebagai dasar untuk Total Quality Management dan Standar ISO 9001.

Perlu kamu ketahui bahwa PDCA tidak hanya digunakan untuk memperbaiki produk maupun layanan yang ada di dalam perusahaan. Nyatanya, PDCA juga biasanya dipakai dalam mengmbangkan desain baru dan merencanakan analisis data. Tidak hanya itu, PDCA juga bisa kamu gunakan dalam mendefinisikan kembali bagaimana proses kerja yang berulang.

Tahapan Dalam PDCA

Tahapan Pemeriksaan
Source: pixabay.com

Mba Lumina telah menjelaskan sebelumnya bahwa PDCA memiliki empat tahapan berkelanjutan. Tahapan-tahapan yang ada di dalam PDCA harus kamu pahami seluruhnya agar tidak menghambat proses nantinya. Berikut ini adalah tahapan di dalam PDCA:

Tahap Plan (Perencanaan)

Tahap pertama yang harus kamu lakukan ketika menerapkan model PDCA adalah melakukan perencanaan. Tahapan ini bisa kamu lakukan dengan melakukan identifikasi terhadap masalah yang ada dan merencanakan solusi yang tepat untuk mengatasinya. 

Selain itu, langkah-langkah yang disusun selama tahap perencanaan berguna untuk mengantisipasi adanya kemungkinan gagal. 

Tahap Do (Melakukan)

Tahapan selanjutnya adalah melakukan langkah-langkah yang telah kamu rencanakan ataupun menguji cobanya terlebih dahulu. Pada dasarnya, tahapan ini merujuk bagaimana perusahaan melakukan uji coba percontohan dalam skala kecil untuk melihat apakah hasil yang keluar sesuai dengan ekspektasi atau sebaliknya. 

Selain itu, data dan informasi yang muncul dari uji coba ini bermanfaat bagi perusahaan ketika melakukan proses evaluasi.

Tahapan Check (Memeriksa)

Tahapan pemeriksaan merupakan salah satu tahapan penting dalam proses berkembangnya bisnis perusahaan. Hal ini karena perusahaan akan memeriksa kesalahan yang muncul selama proses uji coba yang dilakukan sebelumnya di tahapan ini. 

Adanya tahapan ini cukup penting dilakukan supa kesalahan atau error yang terjadi sebelumnya tidak akan terjadi lagi di masa yang akan datang.

Tahap Act (Tindakan)

Tahapan terakhir yang ada di dalam model PDCA adalah mengembangkan cara yang kamu telah kamu susun dan uji coba sebelumnya. Intinya, tahapan ini adalah saatnya bagi perusahaan untuk mengimplementasi rencana yang sudah lolos pengujian.

Pro dan Kontra PDCA

Pro dan Kontra
Source: pixabay.com

Sebelum kamu menerapkan model ini ke dalam proyekmu, alangkah baiknya kamu memahmi apa saja pro dan kontranya. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan yang akan kamu temui ketika menerapkan model PDCA:

Pro Menerapkan PDCA

PDCA merupakan salah satu model yang kuat dan sederhana, sehingga kamu bisa dengan mudah memahami bagaimana cara kerjanya. Adanya framework ini sangat sesuai kamu gunakan dalam mengatasi masalah yang baru muncul ataupun berulang. Dengan begitu, kamu bisa meminimalisir adanya pemborosan yang tidak diinginkan, sekaligus meningkatkan efisiensi operasional kerja.

Perlu kamu ketahui bahwa PDCA terbukti berhasil dalam meningkatkan produktivitas kerja untuk proyek skala kecil. Tidak hanya itu, Implementasi model PDCA bisa digunakan untuk berbagai jenis keperluan, seperti manajemen proyek, manajemen perubahan, manajemen sumber daya, dan sebagainya.

Kontra Menerapkan PDCA

Selain kelebihan yang bisa kamu rasakan, ada beberapa kontra atau kekurangan yang kamu temui ketika menerapkan model PDCA ke dalam bisnismu. Salah satu kontra yang kamu rasakan adalah bahwa penerapan model ini yang tidak mudah dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Hal ini karena tahapan-tahapan yang kamu lalui dalam model ini mengharuskan kamu untuk mengatasi permasalahan yang muncul selama proses dan memperbaikinya.

Selain itu, implementasi model PDCA membutuhkan dukungan dan komitmen yang kuat karena proses yang kamu lalui dilakukan secara berkelanjutan. Apabila tidak ada komitmen yang kuat, maka kemungkinan besar efisiensi tidak bisa tercapai untuk jangka waktu yang lama.

Baca juga: 5 Tips Cara Menemukan Karier yang Cocok Untukmu!

Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai tahapan dan pro-kontra dalam menerapkan PDCA. Memahami model ini sangat penting karena akan mempengaruhi cara kamu menerapkannya ke dalam bisnis. Dengan begitu, kamu bisa memaksimalkan usaha bisnis kamu dengan ide dan inovasi baru yang telah direncankan melalui model PDCA.

Buat Teman Lumina yang sedang mencari pekerjaan, jangan lupa untuk melamar kerja online di platform penyedia kerja online Lumina. Selain itu, ada baiknya kamu juga mengenal WFH dan cara agar tetap produktif. Cara berpikir divergen bisa kamu gunakan di setiap pekerjaan yang kamu incar nantinya, baik itu WFH dan WFO.

Segera unduh platform penyedia lowongan kerja online Lumina, sekarang juga!

Leave a Comment