Serupa Tapi Tak Sama, Ketahui Perbedaan UMR dan UMK Di sini!

UMR dan UMK adalah dua istilah yang sering digunakan dalam konteks pengupahan di Indonesia. Meskipun keduanya berkaitan dengan upah minimum, ada perbedaan penting antara keduanya. 

Dalam artikel ini, Mba Lumina akan menjelaskan secara rinci tentang UMR dan UMK serta perbedaan diantara keduanya. Untuk lebih lengkapnya, simak pada ulasan berikut ini ya.

Baca juga: Cara Atur Gaji Bulanan Agar Keuangan Tetap Aman

Definisi UMR

Perbedaan UMR dan UMK (Source: Freepik)

UMR (Upah Minimum Regional) adalah tingkat upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah di tingkat regional atau provinsi di Indonesia. UMR adalah jumlah terendah yang harus dibayarkan kepada pekerja atas upaya kerja mereka dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam satu bulan. 

UMR ditetapkan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk tingkat inflasi, biaya hidup, produktivitas tenaga kerja, dan pertimbangan sosial-ekonomi.

UMR bertujuan untuk melindungi hak-hak pekerja dan memastikan bahwa mereka menerima upah yang layak dan memadai untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti pangan, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. 

UMR juga diharapkan dapat membantu mengurangi kesenjangan upah antara sektor dan wilayah yang berbeda, serta mendorong peningkatan kesejahteraan pekerja secara keseluruhan.

Baca juga: Pahami Hal Seputar UMR Jakarta Di sini!

Definisi UMK

Perbedaan UMR dan UMK (Source: Freepik)

UMK (Upah Minimum Kota) adalah tingkat upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah untuk daerah kota atau kabupaten di Indonesia. 

UMK adalah jumlah terendah yang harus dibayarkan kepada pekerja dalam wilayah tersebut atas upaya kerja mereka dalam jangka waktu tertentu, seperti sebulan atau sehari.

UMK ditetapkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat inflasi, biaya hidup, produktivitas tenaga kerja, pertimbangan sosial-ekonomi, dan karakteristik khusus dari kota atau kabupaten tersebut. 

Tujuan utama dari UMK adalah untuk memastikan bahwa pekerja di daerah tersebut menerima upah yang layak dan memadai untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Baca juga: Ketahui Syarat dan Cara Cek BLT Pekerja Disini!

Perbedaan UMR dan UMK

Perbedaan UMR dan UMK (Source: Freepik)

Perbedaan antara UMR (Upah Minimum Regional) dan UMK (Upah Minimum Kota) terletak pada tingkat penetapan dan cakupan geografisnya. Berikut adalah beberapa perbedaan antara UMR dan UMK:

1. Tingkat Penetapan

UMR ditetapkan oleh pemerintah di tingkat regional atau provinsi. Setiap provinsi memiliki UMR-nya sendiri, yang mencakup wilayah yang lebih luas, seperti seluruh provinsi atau bagian-bagian tertentu di dalamnya. 

Sementara itu, UMK ditetapkan oleh pemerintah di tingkat kota atau kabupaten. Setiap kota atau kabupaten memiliki UMK-nya sendiri, yang mencakup wilayah yang lebih terbatas.

2. Cakupan Geografis

UMR bersifat lebih luas dalam cakupan geografisnya. Misalnya, UMR dapat mencakup satu provinsi secara keseluruhan atau beberapa kabupaten/kota di dalam provinsi tersebut. Di sisi lain, UMK fokus pada tingkat lokal, yaitu kota atau kabupaten tertentu.

3. Besaran Upah

Karena cakupan geografis yang lebih luas, UMR cenderung memiliki besaran upah yang lebih tinggi dibandingkan dengan UMK. Hal ini biasanya mencerminkan perbedaan biaya hidup dan tingkat perkembangan ekonomi antara provinsi atau bagian-bagian provinsi yang berbeda. 

UMK memiliki besaran upah yang lebih rendah karena fokus pada tingkat lokal yang mungkin memiliki biaya hidup yang lebih rendah.

4. Penetapan dan Negosiasi

UMR ditetapkan oleh pemerintah regional atau provinsi berdasarkan pertimbangan sosial-ekonomi dan melibatkan perwakilan pekerja, pengusaha, dan pemerintah. 

Penetapan UMK juga melibatkan pemerintah kota atau kabupaten, serta perwakilan pekerja dan pengusaha di tingkat lokal. Proses penetapan UMR dan UMK melibatkan perundingan dan negosiasi antara berbagai pihak terkait.

Baca juga: Tertarik Daftar CPNS? Yuk Cek Gaji PNS Di sini!

Buat CV di Lumina, mudah lamar kerja dimana saja

Leave a Comment