Mengenal Istilah Gig Economy dan Dampaknya

Gig economy atau ekonomi kerja fleksibel menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup, semakin banyak orang yang memilih untuk bekerja secara fleksibel dengan menjadi freelancer atau pekerja lepas. 

Konsep gig economy memungkinkan orang untuk bekerja dalam proyek-proyek yang berbeda tanpa harus terikat dengan satu pekerjaan atau perusahaan tertentu. 

Dalam artikel ini, akan lebih lanjut tentang gig economy, mengapa semakin banyak orang yang tertarik untuk bergabung di dalamnya, dan dampaknya pada masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan.

Baca juga: Strategi Menjaring Pekerja Terbaik dengan Employer Branding

Definisi Gig Economy

Gig Economy (Source: Freepik)

Gig economy atau ekonomi kerja fleksibel adalah sebuah model ekonomi di mana pekerja bekerja secara fleksibel dan tidak terikat dengan satu pekerjaan atau perusahaan tertentu. 

Dalam model ini, pekerja umumnya bekerja dalam proyek-proyek atau tugas-tugas yang berbeda-beda dan sifatnya jangka pendek. Pekerja dalam gig economy sering disebut sebagai freelancer atau pekerja lepas.

Dalam gig economy, pekerja biasanya memiliki kebebasan untuk memilih proyek-proyek atau tugas-tugas yang ingin mereka kerjakan, menentukan waktu dan tempat kerja yang sesuai dengan kebutuhan mereka, serta menetapkan harga jasa yang mereka tawarkan. 

Pekerja dapat bekerja dengan klien yang berbeda-beda, termasuk perusahaan besar, perusahaan kecil, atau bahkan individu yang membutuhkan jasa mereka.

Baca juga: Remote Work: Kelebihan dan Kekurangan

Mengapa Gig Economy Semakin Populer?

Gig Economy (Source: Freepik)

Gig economy atau ekonomi kerja fleksibel semakin populer di Indonesia karena beberapa alasan. Pertama, kemajuan teknologi dan penetrasi internet yang semakin meningkat memudahkan akses bagi orang untuk bergabung dalam gig economy. 

Seiring dengan meningkatnya penetrasi internet, semakin banyak platform digital yang hadir di Indonesia, memungkinkan orang untuk menawarkan jasa mereka dalam skala global.

Kedua, gig economy juga memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi pekerja. Dalam gig economy, pekerja memiliki kebebasan untuk menentukan jadwal kerja mereka sendiri, memilih pekerjaan yang ingin mereka ambil, serta menentukan harga jasa yang mereka tawarkan. 

Hal ini memberikan kebebasan dan kontrol yang lebih besar bagi pekerja atas karir dan hidup mereka.

Baca juga: Catat Hak yang Wajib Didapat Karyawan Selama Bekerja

Dampak Gig Economy Terhadap Dunia Kerja

Gig Economy (Source: Freepik)

1. Menawarkan fleksibilitas

Model kerja gig economy memberikan fleksibilitas dan kemerdekaan bagi pekerja untuk menentukan jadwal kerja mereka sendiri dan memilih proyek atau tugas yang ingin mereka kerjakan. Hal ini memungkinkan pekerja untuk mengatur hidup dan karir mereka dengan lebih baik.

2. Mendorong inovasi dan efisiensi

Dalam gig economy, perusahaan dan individu yang membutuhkan jasa dapat dengan mudah menemukan pekerja lepas dengan keahlian yang dibutuhkan. 

Hal ini mendorong inovasi dan efisiensi di dalam dunia kerja karena memungkinkan proyek-proyek yang lebih kompleks untuk diselesaikan dengan lebih cepat dan efektif.

3. Menimbulkan ketidakpastian dan ketidakstabilan

Model kerja gig economy tidak menjamin pekerjaan yang stabil dan pasti bagi pekerja. Pekerja seringkali hanya mendapatkan proyek atau tugas yang bersifat jangka pendek, sehingga tidak ada jaminan penghasilan yang tetap. 

Hal ini dapat menimbulkan ketidakpastian dan ketidakstabilan dalam hidup dan karir pekerja.

Baca juga: Pahami Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas dan Kinerja Karyawan

Leave a Comment