Rekruter vs Talent Acquisition, Apa Perbedaannya?

Dalam dunia perekrutan tenaga kerja, terdapat dua peran penting yang sering kali diperdebatkan: rekruter dan talent acquisition. Meskipun kedua peran ini berhubungan erat dengan memenuhi kebutuhan tenaga kerja perusahaan, ada perbedaan mendasar antara keduanya. 

Dalam artikel ini, akan dibahas perbedaan antara rekruter dan talent acquisition serta mengapa memahami peran keduanya penting bagi kesuksesan strategi perekrutan perusahaan. 

Mari kita lihat bagaimana kedua peran ini berperan dalam menemukan dan merekrut bakat terbaik untuk memenuhi kebutuhan organisasi.

Baca juga: Strategi Menjaring Pekerja Terbaik dengan Employer Branding

Perbedaan Rekruter dan Talent Acquisition

Perbedaan Rekruter dan Talent Acquisition (Source: Freepik)

Perbedaan antara rekruter dan talent acquisition terletak pada fokus, cakupan tugas, dan pendekatan mereka terhadap perekrutan. Berikut adalah penjelasan perbedaan antara keduanya:

1. Fokus

Rekruter cenderung lebih berfokus pada tugas-tugas operasional perekrutan, seperti mengiklankan lowongan pekerjaan, menyaring aplikasi, dan melakukan wawancara. Mereka berupaya untuk mengisi posisi yang kosong dengan calon yang sesuai secara efisien. 

Sementara itu, talent acquisition memiliki fokus yang lebih strategis dan jangka panjang. Mereka mendasarkan upaya mereka pada perencanaan bakat jangka panjang dan memastikan bahwa perusahaan memiliki bakat yang tepat untuk mencapai tujuan bisnis jangka panjang.

Baca juga: Employee Background Check: Pentingkah?

2. Cakupan tugas

Rekruter biasanya bertanggung jawab langsung dalam proses perekrutan seperti mengelola proses seleksi, menjadwalkan wawancara, dan membuat keputusan rekrutmen. Mereka berfokus pada mencocokkan kandidat dengan posisi yang tersedia.

Di sisi lain, talent acquisition melibatkan upaya yang lebih luas seperti pengembangan merek perusahaan, strategi pemasaran bakat, mengidentifikasi sumber bakat potensial, dan pengelolaan keberlanjutan dan pengembangan bakat di dalam perusahaan.

Baca juga: Skill yang Wajib Dimiliki HRD dan Recruiter

3. Pendekatan

Rekruter umumnya memiliki pendekatan yang lebih taktis dan fokus pada tugas harian perekrutan. Mereka berusaha menemukan kandidat yang cocok untuk posisi yang sedang diisi. 

Di sisi lain, talent acquisition memiliki pendekatan yang lebih strategis dan melibatkan perencanaan jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan bakat perusahaan. Mereka memikirkan faktor-faktor seperti kebutuhan masa depan perusahaan, pertumbuhan organisasi, dan perkembangan karir kandidat.

Meskipun ada perbedaan ini, penting untuk diingat bahwa rekrutmen dan talent acquisition saling melengkapi. 

Rekruter berperan dalam memenuhi kebutuhan perekrutan operasional sehari-hari, sementara talent acquisition memastikan bahwa perusahaan memiliki strategi dan bakat yang tepat untuk mencapai keberhasilan jangka panjang.

Baca juga: 18 Pertanyaan Interview Soal Softskill Untuk Seleksi Kandidat

Leave a Comment