Bagaimana Cara Mencegah Quiet Quitting?

Quiet quitting adalah sebuah fenomena di mana seseorang memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya tanpa memberikan tanda-tanda atau pemberitahuan kepada rekan kerja atau atasan. Dalam beberapa kasus, mereka bahkan meninggalkan pekerjaan mereka tanpa memberikan alasan atau penjelasan yang jelas. 

Meskipun quiet quitting terdengar tidak etis dan kurang profesional, namun banyak orang yang memilih untuk melakukannya karena mereka merasa tidak nyaman dalam menghadapi konflik atau memilih cara ini untuk menghindari pertanyaan atau tuntutan dari orang lain. 

Namun, quiet quitting dapat berdampak buruk bagi reputasi seseorang di tempat kerja dan mengganggu keberlangsungan operasional perusahaan. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang quiet quitting dan bagaimana menghindari tindakan tersebut.

Baca juga: 10 Alasan Resign Karyawan dan Cara Meresponnya

Apa itu Quiet Quitting

Quiet Quitting (Source: Freepik)

Quiet quitting adalah tindakan keluar dari pekerjaan tanpa memberikan pemberitahuan atau tanda-tanda kepada rekan kerja atau atasan. Biasanya, seseorang yang melakukan quiet quitting tidak memberikan penjelasan atau alasan yang jelas mengapa mereka memilih untuk keluar dari pekerjaannya. 

Tindakan ini sering dilakukan secara tiba-tiba dan tanpa peringatan, sehingga dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian di tempat kerja. 

Quiet quitting sering kali dianggap tidak etis dan kurang profesional, karena dapat merugikan perusahaan dan mengganggu keberlangsungan operasionalnya.

Baca juga: Contoh Surat SP (Surat Peringatan) Karyawan dan Aturannya

Bagaimana Cara Mencegah Quiet Quitting?

Quiet Quitting (Source: Freepik)

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah quiet quitting di tempat kerja, di antaranya:

1. Membangun komunikasi yang baik

Komunikasi yang baik antara rekan kerja dan atasan sangat penting untuk mencegah quiet quitting. Selalu berbicaralah dengan jujur dan terbuka kepada rekan kerja dan atasan, sehingga mereka merasa nyaman untuk berbicara tentang kekhawatiran atau masalah yang mungkin timbul di tempat kerja.

Baca juga: Tips Bangun Rasa Percaya Kandidat terhadap Perusahaan

2. Memberikan umpan balik yang konstruktif

Memberikan umpan balik yang konstruktif dan teratur dapat membantu mengidentifikasi masalah sejak dini dan mencegah quiet quitting. Pastikan umpan balik yang diberikan sesuai dengan kinerja karyawan dan disampaikan dengan cara yang sopan dan profesional.

3. Menawarkan program pelatihan dan pengembangan

Menawarkan program pelatihan dan pengembangan yang terstruktur dapat membantu karyawan merasa dihargai dan diakui di tempat kerja. Hal ini dapat membantu meningkatkan motivasi dan keterlibatan karyawan, sehingga mereka merasa terikat dengan perusahaan dan tidak mudah untuk melakukan quiet quitting.

Pelatihan adalah salah satu hak yang patut diterima oleh karyawan. Untuk mempelajari hak lain yang wajib diterima karyawan, Anda dapat membacanya pada artikel Catat Hak yang Wajib Didapat Karyawan Selama Bekerja

4. Memberikan kejelasan tentang tugas dan tanggung jawab

Memberikan kejelasan tentang tugas dan tanggung jawab karyawan sangat penting untuk mencegah kebingungan dan ketidakpastian. Pastikan setiap karyawan memahami tugas dan tanggung jawab mereka dengan jelas, sehingga mereka merasa terorganisir dan lebih mudah untuk bekerja dengan efektif.

5. Menyediakan lingkungan kerja yang sehat dan positif

Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan positif dapat membantu mencegah kelelahan dan stres yang dapat menyebabkan quiet quitting. Pastikan lingkungan kerja menyenangkan dan bekerja untuk keseimbangan kerja-hidup yang sehat.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, perusahaan dapat mencegah quiet quitting dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, produktif, dan profesional.

Rekrut karyawan dengan praktis dan mudah,  hanya di ATS Lumina.

Leave a Comment