Turnover: Definisi dan Penyebabnya

Pada dunia bisnis, istilah “turnover” menjadi hal yang penting dan sering dibicarakan. Turnover merujuk pada pergantian karyawan dalam suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Tingkat turnover yang tinggi dapat memiliki dampak negatif pada produktivitas dan kestabilan perusahaan. 

Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai fenomena turnover, mengapa hal ini terjadi, dan bagaimana cara menurunkan tingkat turnover.

Baca juga: 10 Alasan Resign Karyawan dan Cara Meresponnya

Definisi Turnover

Turnover (Source: Freepik)

Definisi turnover adalah jumlah karyawan yang meninggalkan suatu perusahaan dan digantikan oleh karyawan baru dalam periode waktu tertentu, umumnya diukur dalam setahun. 

Turnover dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti resignasi, pensiun, atau pemutusan hubungan kerja. Tingkat turnover dihitung dengan membagi jumlah karyawan yang keluar selama periode tersebut dengan jumlah total karyawan pada awal periode, kemudian dikalikan dengan 100 untuk mendapatkan persentase. 

Tingkat turnover yang tinggi biasanya menandakan adanya masalah dalam perusahaan, seperti ketidakpuasan karyawan, kurangnya pengembangan karir, atau budaya kerja yang tidak mendukung. Sebaliknya, tingkat turnover yang rendah dapat menunjukkan stabilitas dan kepuasan karyawan serta efektivitas pengelolaan sumber daya manusia. 

Pengelolaan turnover yang baik sangat penting bagi perusahaan guna mempertahankan talenta yang berharga, menjaga kontinuitas operasional, dan meminimalkan biaya dan gangguan yang terkait dengan pergantian karyawan.

Baca juga: Seleksi Kandidat yang Sesuai Lewat Gaji

Penyebab Turnover

Turnover (Source: Freepik)

Tingkat turnover yang tinggi dalam suatu perusahaan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum dari tingkat turnover yang tinggi:

1. Ketidakpuasan kerja

Karyawan yang merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka cenderung mencari kesempatan lain. Penyebab ketidakpuasan kerja dapat bervariasi, mulai dari kurangnya pengakuan atau apresiasi, kurangnya peluang pengembangan karir, tuntutan kerja yang tidak seimbang, hingga konflik dengan rekan kerja atau manajemen.

2. Kompensasi yang tidak memadai

Gaji dan tunjangan yang tidak memadai atau kurangnya keseimbangan antara upah dan tuntutan pekerjaan dapat menjadi faktor penting dalam tingkat turnover yang tinggi. Karyawan cenderung mencari penghasilan yang lebih baik di tempat lain jika merasa tidak dihargai secara finansial.

Baca juga:Ketahui Cara Menentukan dan Perhitungan Gaji Karyawan

3. Kurangnya kesempatan pengembangan

Karyawan yang tidak melihat adanya peluang untuk tumbuh dan mengembangkan karir mereka di dalam perusahaan cenderung mencari peluang di tempat lain. 

Kurangnya program pelatihan dan pengembangan, atau kurangnya jenjang karir yang jelas, dapat menjadi penyebab tingkat turnover yang tinggi.

4. Budaya kerja yang tidak mendukung

Budaya kerja yang tidak sehat, seperti komunikasi yang buruk, kurangnya dukungan tim, atau konflik yang konstan, dapat menyebabkan karyawan merasa tidak nyaman dan tidak termotivasi. 

Ini bisa menjadi pemicu tingkat turnover yang tinggi karena karyawan mencari lingkungan kerja yang lebih positif.

Baca juga: Tips Bangun Rasa Percaya Kandidat terhadap Perusahaan

Leave a Comment